Aku ingin menjadi embun di pagi harimu,
menyentuh lembut tanpa mengusik mimpimu,
melarutkan segala gundah dalam dinginnya pagi,
hingga kau merasa damai di setiap detik yang sunyi.
Aku ingin menjadi udara di sekelilingmu,
tak terlihat, tapi selalu kau rasakan,
hadir di setiap tarikan nafasmu,
menemanimu tanpa perlu diminta.
Kau adalah bait terindah dalam puisiku,
setiap hurufnya kuucapkan dengan hati,
setiap titiknya kujejaki dengan cinta,
tak pernah habis, tak pernah usai.
Jika waktu adalah jalan panjang,
aku ingin berjalan menggenggam tanganmu,
menemani setiap langkah kecilmu,
dan berhenti hanya di ujung keabadian.
Tatapanmu adalah semesta kecil,
di mana aku tenggelam tanpa ingin kembali,
senyummu adalah nyanyian senja,
yang mampu meluruhkan semua duka.
Aku mencintaimu dalam diam dan suara,
dalam hujan dan sinar mentari,
dalam gelap dan cahaya,
aku mencintaimu, dalam seluruh keberadaanku.
Jadilah rumah, di mana aku pulang,
jadilah mimpi, yang selalu kuinginkan,
jadilah dirimu, hanya dirimu,
yang menciptakan aku, menjadi aku.
Leave a comment